Minggu, 29 April 2012

MARI KITA JAGA BUMI INI DARI SAMPAH PLASTIK TERMASUK LAUT KITA

SAMPAH plastik menjadi salah satu penyumbang terbesar kerusakan ekosistem. Tak hanya di darat, sampah plastik juga sering ditemukan mengapung di tengah lautan. Parahnya, sampah plastik yang mempunyai massa kecil dan hanya bisa mengapung di atas air, ternyata bisa tenggelam. Kejadian tenggelamnya sampah plastik di laut pernah diamati oleh dua pakar ilmu kelautan University of Washington dan University of Delaware, Amerika Serikat. Dua pakar oseanografi bernama Giora Proskurowski dan Tobias Kukulka berselancar mengarungi Samudera Pasifik untuk melihat pergerakan sampah plastik di tengah laut. Dalam perjalanannya itu, kedua ilmuwan melihat adanya potongan sampah plastik yang menghilang ke dalam air setelah angin bertiup. Untuk sementara, keduanya mengambil simpulan bahwa angin dapat mendorong sejumlah besar sampah plastik ke dalam lautan. Hipotesis penelitian kedua pakar tersebut menunjukkan bahwa rata-rata volume sampah plastik di bawah laut kemungkinan 2,5 kali lebih tinggi daripada di permukaan. "Hampir di setiap permukaan bawah laut, kami mendapatkan plastik dalam jaring," kata Proskurowski kepada Livescience. Mereka mengaku menggunakan jaring khusus untuk menjangkau lapisan air tertentu yang terisolasi sehingga hanya akan membuka pada kedalaman tertentu dan menutup sebelum ditarik. Selanjutnya, mereka menggabungkan penghitungan sampah dengan pengukuran angin yang datang dengan model matematis. Ini memungkinkan mereka untuk menghitung jumlah puing pada kedalaman yang berbeda serta melihat bagaimana jumlah itu berubah dengan kondisi yang berbeda, seperti dalam kondisi pasang. Setidaknya, para pakar itu menemukan puing-puing sampah 2,5 kali lebih banyak di lapisan air bawah permukaan, atau didefinisikan sebagai 9,8 inci (25 cm) dari permukaan. Puing-puing ini telah dikirim angin ke kedalaman sekitar 65-82 kaki (20 sampai 25 meter). Temuan ini mengungkapkan bahwa perkiraan saat ini terkait sampah plastik di laut terfokus di permukaan saja. Dalam beberapa kasus, para ilmuwan sangat meremehkan jumlah keseluruhan sampah plastik yang ada di samudera. "Ruang lingkup masalah (sampah plastik) bukan hanya di permukaan tetapi harus sampai 20 meter atau lebih dan plastik yang didistribusikan ke seluruh lapisan air," kata Proskurowski. Dia dan rekan-rekannya berencana untuk menerbitkan versi sederhana dari model penelitiannya sehingga orang lain bisa menyelidiki sampah plastik laut lebih dalam.